PostNTB.com – Terkait rencana kedatangan Pekerja Migran Indonesia sekitar 500 orang ke Lombok Barat, Gugus Tugas Penanganan Covid19 Lombok Barat mulai menyiapkan Langkah-langkah antisipasi, Senin (18/5).
Pada kesempatan itu, Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus S. Wibowo, SIK., selaku Ketua Tim Reaksi Cepat Penanganan Covid-19 menyampaikan bahwa, GOR Mini Gerung ini akan digunakan selama 2 bulan untuk melayani 501 orang.
“Untuk mengantisipasinya, Gugus Tugas Penanganan Covid19 Lombok Barat melakukan pembahasan kesiapan tentang gambaran tehnis kegiatan di GOR mini ini,” ungkapnya.
Pembahasan meliputi pertimbangan pihak mana saja yang terlibat untuk melakukan tugas, dan rencana penempatannya, serta bagaimana tehnis di Lapangan nantinya.
“Untuk efektifitas, rencanaya pelayanan kesehatan di bencingah akan ditutup, dan kegiatan difokuskan di GOR Mini,” imbuhnya.
Menurutnya, ini bertujuan agar pelayanan kesehatan di GOR Mini Gerung dapat dimaksimalkan, sehingga pelayanan Kesehatan tetap ada selama 1 X 24 jam di lokasi ini.
“Saat ini sedang Menyiapkan fasiltitas yang dibutuhkan untuk pelayanan masyarakat di lokasi ini, termasuk kesiapan personel baik petugas keamanan maupun petugas kesehatan,” jelasnya.
Sementara itu, diputuskan bahwa untuk Lokasi penampungan sementara pasien yang dinyatakan negatif di SKB tetap diaktifkan, namun terbatas atau dikurangi.
“Mengingat di Lokasi SKB Gunungsari tidak ada aktifitas Kesehatan, sehingga kegiatan pelayanan dititik beratkan di GOR Mini, dengan pertimbangan banyaknya jumlah Pekerja Migran Indonesia yang kan ditangani nantinya,” imbuhnya.
Khusus di GOR mini, tim kesehatan dengan kekuatan yang ada akan menempatkan personel 24 jam dengan pembagian 3 shift, yang akan melayani Pekerja Migran Indonesia sebanyak 501 orang.
“Ini dimaksudkan untuk memaksimalkan pelayanan, mengantisipasi terjadinya komplain atau protes dari masyarakat, sehingga bila dibutuhkan pelayanan kesehatan tetap ada petugas yang disiagakan,” ujarnya.
Selama kegiatan di Lokasi ini, untuk keamanan akan diback up oleh TNI-Polri, Pol PP dan Dinas Perhubungan dan telah dikoordinasikan sebelumnya sehingga kesiapan personel keamanan dipastikan telah rampung.
“Untuk memaksimalkan kegiatan, satu minggu kedepan akan dievaluasi terkait dengan pola yang telah ditetapkan, apakah akan dipertahankan atau dilakukan Evaluasi untuk melakukan perubahan,” imbuhnya.
Menaggapi rencana ini, Dr. Ahmad Taufik Fatoni Selaku Tim Kesehatan Gugus Tugas Penaganan Covid-19 lombok barat menyampaikan bahwa telah mempersiapkan terkait kedatangan Pekerja Migran Indonesia sebanyak 500 Orang ini.
“Kami dari tim Kesehatan akan disiagakan selama 24 jam, dengan sistem 8 jam sehari,” ujarnya.
SKB Gunungsari juga demikian, tetap dilakukan pergantian tugas tiga kali dalam sehari yaitu pagi, siang, dan malam.
“Walaupun merupakan tempat penampungan pasien yang dinyatakan negative, SKB Gunungsari tetap diaktifkan, karena dalam beberapa kasus pasien negatif bisa terjangkit positif lagi,” jelasnya.
Sehingga peran SKB Gunungsari tetap dipertahankan untuk mengurangi berisiko terjangkitnya pasien yang sudah dinyatakan negative bila digabungkan tempat yang sama.
“Kegiatan skrining tetap difokuskan di GOR mini, SKB, dan Sanggar Mutu, dengan peran masing-masing yang telah ditetapkan,” imbuhnya
Menurutnya, kedepan akan di back up oleh tenaga Lab, secara umum akan mengisi di tiga lokasi untuk memback up laboratoriumnya.